Foucault mengaku bukan seorang sejarawan dan tidak pula merasa sebagai seorang filosof sejarah. Ucapannya ini diperkuat oleh bukti referensial bahwa ia tidak pernha menulis secara khusus tentang perkembgangan sejrah, arah sejarah, kekuata-kekuatan yang menggerakkan dibalik proses sejarah dan seterusnya seperti yang dilakukan oleh Karl Marx, Collingwood atau Carliely serta para filosof sejarah lainnya. Memang benar foucault tidak menulis secara khusus tentang sejarah, tetapi ia menulis dalm historical space, historikcal spactrum, atau historical continuum. Dalam ruang historis foucalt menulis dmasa silam dengan segala teks yang ia baca ; konteks dimana ia hidup, berfikir dan menginterpretasi interaksi pengetahuan (wacana) dan relasi-relasi kekuasaan yang dipengaruhi. Dalam spektrum historis bahwa massa hidupnya adalah segmen atau irisan dari bentang sejarah yang panjang.. dan dalam kontinum historis ia adalah sebagai aktor atau agen yang memainkan peran-peran historis dalam episode-episode peristiwa yang terus bergulir.
Foucault tidak menulis tentang sejarah tetapi hampir seluruh pemikirannya adalah tema-tema penting dalam pengetahuan sejarah. Hidupnya sudah menghistoris, sudah berlalu menjadi puing-puing sejarah, yang puing-puing ide atau gagasan-gagasan foucault bukan puing-puing yang sudah runtuh, tumbang dan mati, melainkan masih berdiri kokoh, masih hidup dan memberikan inspirasi tentang perlunya bersikap kritis terhadap masa silam. Puing-puing yangt ternyata memberikan ilham bahwa sejarah telah berlalu tidak melalui sebuah proses yang sederhana, bahwa sejarah harus dicurigai.karena penuh dengan hal-hal yang menyesatkan. Sejarah adalah sebuah konstruksi sosial yang didalamnya terlibat kekerasan politik, kerakusan kuasa dan kolaborasi antara kekuasaan dengan pengetahuan. Sejarah harus digali kembali, dibongkar dan ditemukan kepalsuan-kepalsuannya. Inilah yang dilakukan sekelompok ilmuan dari madzhab ciritical theory dimana Foucault salah satunya yang melakukan rekonstruksi yaitu membongkar dan meredifinisi apa-apa yang sudah dianggap established secara konvensional dalam komunitas ilmiah.
BEBERAPA GAGASAN INTI DARI FOUCAULT DALAM MEMANDANG SEJARAH
Dibandingkan dengan para filosof sejarah yang lain, kedudukan foucault sangat berbeda. Ia sebenarnya bukan filosof sejarah, karena ia tidak secara lansung menulis tentang perkembangan, karakteristik dan kekuatan dibalik perkembangan sejarah. Dalam konsepnya tentang “ history of present “ ia sedikit menggagas bahwa sejarah harus ditulis dalam perspektif masa kini dan untuk kepentingan masa kini. Selebihnya, foucault menulis tema-tema sentral dalam sejarah yang dilihatnya secara kritis. Pemikirannya menggoyahkan semua kemapanan pengetahuan terutama konsep-konsep yang secara konvensional di pegang komunitas ilmiah hingga kini. Menarik untuk melihat hubungan antara pemikiran foucault dengan sejarah.pemikirannya begitu penting, sehingga warna pemikirannya bisa diidentifikasi untuk melakukan sebuah rekonstruksi atas pemikiran sejarahnya. Foucault adalah seorang filosofi prancis yang menonjol. Karya-karyanya banyak mempengaruhi secara kuat disiplin yang luas terutama pada lapangan kritik sastra, gender dan krimonologi. Gagasan-gagasan foucault sangat luas menyangkut Filsafat, sosiologi, sejarah, psikologi, cultural studies, kedokteran, gender, sastra dan lainnya.
Satu hal yang menonjol dari keseluruhan pemikian foucault adalah bahwa orang sulit melakukan katagorisasi atas pemikirannya pada bidang-bidang tertentu.dengan kata lain sangat sulit mengenali foucault dalam disiplin ilmu dan pemikiran konvesional. Ia berfikir kedalam dasar-dasar paradigma ilmu pengetahuan yang bersifat filosofis. Foucault tidak berbicara secara khusus tentang ilmu sejarah dan filsafat sejarah. Ia lebih suka disebut sebagai “historical observer” (pengamat sejarah). Tetapi pengamat sejarah inipun mesti dipahami dalam pengertian yang lain. Faucault tidak suka dengan sejarah konvesional yang lurus, artinya pemahaman sejarah yang lazim, yang berorientasi pada masa lampau, yang sudah lewat menyangkut pada hal-hal yang sudah mati dan kurang bermanfaat.
Bila para filosof sejarah selama ini membicarakan sejarah sebagai sebuah kajian khusus seperti membahas watak perkembangan sejarah, teory sejarah, arah kecenderungannya, kekuatan-kekuatan dibalik sejarah dan sebagainya. Sedangakan foucault sanagat berbeda, ia melihat sejarah sebagai tema-tema yang dilihat secara kritis. Ia tidak menulis tentang sejarah (abuot history) tetapi ia menulis banyak hal dalam perkembangan sejarah (in history) dengan kata lain, ia tidak membicarakan metodologi sejarah melainkan materi sejarah. Dari pengamatan dan analisisnya yang mendalam tentang berbagai hal dalam sejarah, kemudian melahirkan konsep-konsep kunci untuk memahami pemikiran foucault. Tema-tema kritis penglihatannya adalah tentang episteme (sistem wacana), power (kekuasaan) sexuality (seks) dan lain-lain. Mengapa tema ini menjadi menonjol dalam sistem fikiran foucault ?, mungkin karena pemahamannya terhadap tema-tema itu sangat orisinil dan melabrak konvensi para filosop lainnya.
Tulisan foucault sangat luas menyangkut berbagai disiplin sehingga sempat menggoyahkan sendi-sendi pengetahuan manusia (human science). Beberapa gagasan intinya adalah sejarah masa kini, geneologi, epistem dan kekuasaan, beberapa konsep tersebut diuraikan secara singkat dalam makalah ini. Semoga konsep-konsep ini dapat merekonstruksi pemikiran foucault terutama hubungan dengan pemikiran seejarah.
SEJARAH MASA KINI DAN GENEOLOGI
Bagi foucault sejarah itu bukanlah masa lalu melainkan bersifat masa kini (history of the present). Ia tidak tertarik pada masa lalu yang konvesional, dalam pembahasannya tentang present, ia menyebutkan bahwa study sejarah harus selalu memiliki keterkaitan dengan masa kini. hal itu jelas, karena masa kini penuh dengan persoalan yang bisa dipecahkan dengan memahami sejarahnya pada masa silam. Dengan demikian sebenarnya menulis sejarah itu untuk masa kini bukan untuk masa silam dan persfektifnya pun harus masa kini bukan untuk masa silam.
Masa kini selalu merupakan proses transformasi yang berarti bahwa masa lalu harus terus menerus direeavaluasi yaitu menulis sejarah masa lalu adalah melihat sesuatu yang baru, sebagaimana para analis melihat peristiwa baru dalam biografi seseorang dalam rangka pengalaman psikoanalisis. Masa lalu pada prinsipnya adalah mengungkapkan makna baru dalam konteks peristiwa-peristiwa baru.
Berkaitan dengan ide sejarah masa kini dan masa lalu yang harus selalu direeavaluasi, foucault menggagas konsep tentang geneologi (geneology). Geneologi adalah sejarah yang ditulis untuk kepentingan-kepentinga masa kini yaitu hubungnnya dengan komitmen terhadap masalah-masalah kontemporer. sejarah harus memasuki peristiwa-peristiwa masa kini. Dengan demikian, geneologi adalah sejarah efektif yang ditulis sebagai keterlibatan dalam kontemporer. Foucault menyebutkan bahwa sejarah selalu merupakan geneologi dan sebuah intervensi, dengan demikian kerangka pengetahuan dan model pemahamannya pun selalu berubah.
EPISTEME MERUPAKAN KUNCI PERKEMBANGAN SEJARAH
Kunci pemikiran foucault tentang sejarah adalah dalam istilah yang ia sebut sebagai epistemee (sistem wacana). Ia dengan kritis melihat bagaimana ilmu-ilmu berkembang dalam sejarah secara sistemik dalam suatau periode, kemudian berubah secara menyeluruh dalam tahapan periode yang lain secara tepat. tidak ada suatu ide atau gagasan yang dicetuskan oleh seseorang atau sekelompok ilmuwan kemudian menjadi mapan dimasyarakat tanpa adanya saling keterkaitan yang menyeluruh dengan aspek-aspek lain dalam sebuah sistem sosial. Sistem keseluruhan berfikir manusia itulah yang ia sebut sebagai episteme.
Dalam setiap persoalan yang ia amati dalam sejarah selalu dilihat dalam konteks hubungan-hubungan yang rumit yang terjalin dengan unsur-unsur lain. Misalnya tentang konsep kebenaran. untuk sampai pada sebuah kebenaran yang mapan yang dipegang oleh mayarakat dalam periode tertentu, selalu terlibat berbagai unsur yang meneguhkan kebenaran itu : politik, kekuasaan, kepentingan, gender, pemikiran, ideologi dan sebagainya. Epistem ini berpengaruh terhadap apa yang disebut dengan kebenaran melalui bahasa. Bagi foucault, masa silam terdiri dari discours-discours yang merupakan lautan artikulasi, pembicaraan dan penalaran manusia, samudera kata, kalimat dan ungkapan bahasa yang dipakai dalam berbagai bentuk situasi dan kesempatan yang beraneka ragam dalam kehidupan sehari-hari (ankersmit, 1987 ) dalam sejarah penalaran sehari-hari yang melimpah, dalam keseluruhan berfikir manusia itu, foucault melihat ada sebuah kekuatan yang mengatur yang disebut dengan episteme.
Ada tiga karakteristik episteme menurut Foucault : pertama episteme menentukan bagaimana cara kita melihat dan mengalami kenyataan. Kedua, karakter episteme yang lain adalah adanya larangan – larangan, penyangkalan, pengabdian dan penolakan, episteme itu mengendalikan dan mengontrol pengetahuan manusia melalui tiga macam pengecualian, yaitu tabu, kegilaan dan ketidak benaran dari sinilah episteme mengungkapkan identitasnya yang asli. karena itulah foucault tertarik pada fenomena kegilaan (madnes), kejahatan dan perilaku seksual yang aneh. Ketiga, dalam episteme terdapat hubungan antara bahasa dengan realitas. Umumnya, bahasa dipandang sebagai medium yang transparan, bahasa adalah refleksi dari kenyataan. namun tidak demikian menurut foucault. Ia mengkonsep bahwa bahasa selalu ditentukan oleh episteme yaitu bentuk-bentuk penggunaan bahasa yang dipakai untuk merumuskan kebenaran, sama seperti episteme mengatur dan menyaring pengatahuan kita mengenai kenyataan, demikian juga bahasa. Bahasa bukanlah medium yang transparan, bukanlah pencerminan dari kenyataan. Bahasa adalah alat yang dipergunakan episteme guna mengatur dan menyusun kenyataan sesuai dengan tabiat episteme itu sendiri (Ankersmit ) dengan demikian, Foucault melihat jelas bahwa bahasa dan episteme tidak pasif melainkan aktif. keduanya berusaha untuk merubah kenyataan bahkan menguasai kenyataan.
POSISI FOUCAULT DALAM PEMIKIRAN SEJARAH.
Dari uraian diatas, hubungan posisi foucault dengan pemikiran sejarah, dapat disimpulkan sebagai berikut : Pertama, sumbangan foucault terhadap filsafat sejarah walaupun banyak implikasi metodologisnya yang penting lebih kepada kajian-kajian kritis dan mendalam tentang tema-tema sejarah material. Kedua, pandangan foucault terhadapa sejarah lebih subtil, lebih halus, lebih pada hal-hal yang tak teramati oleh para filosof sebelumnya. Ketiga, ia telah merintis pandangan yang lebih maju dan lebih rumit dari para pemikir sebelumnya Keempat, keseluruhan analasis sejarah foucault hampir selalu merupakan pembongkaran atas realitas tersembunyi dalam sejarah yaitu kolaborasi pengetahuan dengan kekuasaan Kelima, ide dan gagasan foucault hampir seluruhnya orisinal dalam melihat masalah yang ia kupas. Orisinalitasnya membuat pemikirannya lebih dalam dan lebih rumit dari teori-teori yang ada selama ini Keenam, inti dari seluruh kesimpulan diatas, penggambaran tentang sosok foucalt diantara sejarawan lain adalah, ia sendiri sesungguhnya juga seorang sejarawan tetapi karena ia tidak suka sebutan itu maka ia disebut sebagai seorang filosof yang mengkritisi sejarah dengan menelanjangi masa lalu sedemikian rupa, termasuk kepalsuannya. Mungkin ia lebih cocok atau ditempatkan sebagai (filosof paradigma) dan diantaranya adalah paradigma sejarah. Penolakannya disebut sebagai sejarawan atau filosof sejarah karena mungkin menyempitkan pikirannya pada bidang sejarah, namun faktanya, ia mengobrak abrik bukan hanya dalam konteks sejarah tetapi hampir seluruh paradigma ilmu pengetahuan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar